Ingin selalu tampil cantik dihadapan lawan jenisnya sudah menjadi kesenangan tersendiri bagi umumnya wanita. Namun kenyataan yang ada sekarang sering istri berpikir terbalik. Di dalam rumah dan di hadapan suaminya, istri merasa tidak begitu perlu untuk tampil dengan dandanan yang cantik dan memikat. Giliran keluar rumah segalanya dipakai; baju yang bagus, aksesori indah, make-up yang mencolok dan parfum yang semerbak turut melengkapi agar dapat tampil wah.
Lalu bagaimana cara menyelamatkan keadaan yang terbalik ini? Dengan penuh kemantapan dan tanpa ragu sedikitpun, jawabannya adalah kembali kepada ketentuan syariat Islam! Tidak ada alternatif lain. Islam telah mengajarkan, bagaimana menjadi istri yang shalihah, yang ciri-cirinya telah disebutkan dalam salah satu hadits Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
“Apabila diperintah ia taat, apabila dipandang menyenangkan hati suaminya, apabila suaminya tidak ada dirumah ia menjaga diri dan harta suaminya.” (HR.Ahmad dan An-Nasa’i)
Lalu bagaimana cara menyelamatkan keadaan yang terbalik ini? Dengan penuh kemantapan dan tanpa ragu sedikitpun, jawabannya adalah kembali kepada ketentuan syariat Islam! Tidak ada alternatif lain. Islam telah mengajarkan, bagaimana menjadi istri yang shalihah, yang ciri-cirinya telah disebutkan dalam salah satu hadits Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
“Apabila diperintah ia taat, apabila dipandang menyenangkan hati suaminya, apabila suaminya tidak ada dirumah ia menjaga diri dan harta suaminya.” (HR.Ahmad dan An-Nasa’i)
Kalau kita lihat tuntunan Islam diatas, ternyata bukanlah suatu yang sulit untuk dilaksanakan. Siapa pun bisa melakukannya. Disamping itu istri yang mempunyai tiga ciri diatas sangat tinggi nilainya dihadapan Allah, diibaratkan sebagai perhiasan dunia yang terbaik sebagaimana dalam hadits dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash:
“Dunia adalah perhiasan (kesenangan) dan sebaik-baik perhiasan (kesenangan) dunia adalah wanita (istri) sholihah.” (HR.Muslim)
“Dunia adalah perhiasan (kesenangan) dan sebaik-baik perhiasan (kesenangan) dunia adalah wanita (istri) sholihah.” (HR.Muslim)
Seorang istri yang baik akan berusaha untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Walaupun terkadang timbul perasaan malas atau berat untuk melaksanakan sesuatu yang menjadi kewajibannya, tetapi hendaknya diingat bahwa keridhaan suami lebih diutamakan diatas perasaannya. Lihatlah apa yang dikatakan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam ketika Aisyah Rodhiyallahu ‘anha bertanya:
Siapa diantara manusia yang paling besar haknya atas (seorang) istri?” Beliau Shollallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Suaminya.. “ (HR. Hakim dan Al-Bazzar)
Dengan taat kepada suami dan tentunya dengan menjalankan kewajiban agama lainnya, dapat mengantarkan istri kepada surga-Nya. Dalam hal ini Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan di shahihkan oleh Al-Albani:
“Bila seorang wanita telah mengerjakan sholat lima waktu dan berpuasa pada bulan ramadhan dan memelihara kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka kelak dikatakan kepadanya: “masuklah dari pintu surga manasaja yang engkau inginkan.”
Disamping itu, hendaklah istri mengingat akan besarnya hak suami atas dirinya, sampai-sampai seandainya dibolehkan sujud kepada selain Allah maka istri diperintahkan untuk sujud kepada suaminya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam:
“Andaikan saja dibolehkan seseorang bersujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi: Hasan Shahih)
Apabila diperintah oleh suaminya, istri diwajibkan untuk mentaati. Dan apabila suaminya tidak ada dirumah, istri harus pandai menjaga dirinya dan kehormatannya serta menjaga amanah harta suaminya. Istri yang demikian ini akan dipelihara oleh Allah seperti FirmanNya:
“ ..maka wanita yang sholihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu Allah telah memelihara (mereka).” (An-Nisa’: 34)
“ ..maka wanita yang sholihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu Allah telah memelihara (mereka).” (An-Nisa’: 34)
Banyak hal yang dapat menyenangkan hati suami, diantaranya: penampilan diri agar enak dipandang, dan berbicara dengan menggunakan tutur yang menyenangkan serta dalam hal pengaturan rumah mampu menciptakan suasana bersih dan nyaman.
0 komentar:
Posting Komentar