GENERASI akan senantiasa berganti sejalan dengan bergantinya zaman. Namun haruskah berganti dengan generasi pemuda Al-Muddatsir. yang menghabiskan waktunya didalam selimut, habiskan waktu untuk pekerjaan dunia, atau berkumpul-kumpul untuk membicarakan nilai-nilai dunia. Potret wajah pemuda Islam hari ini tak lagi terlihat bengis layaknya pengikut sang panglima Kholid bin walid. Tak juga terlihat sholeh seperti Ali bin Abu Tholib. Memang akan sulit tuk mengikuti derajat takwa mereka. minimal ada niat untuk mengikuti arah perjuangannya.
Terkadang terlintas dalam benak ini. dimanakah para pemuda Islam yang sedang terlelap pulas menghabiskan tidur panjangnya. Dimanakah mereka yang seharusnya sedih melihat saudaranya tersakiti. Yang seharusnya marah tatkala umat Islam terbantai oleh orang-orang kafir la’natullah alaih. Atau mungkin sebenarnya engkau ada disana. Engkau melihatnya. Engkau mendengarnya. Namun kau matikan “TV” rapatkan bantal memperlebar selimut untuk menutupi tubuh dan wajah untuk kembali terlelap. Na’udzubillah
Saudaraku para pemuda islam. Tak lihatkah kau apa yang dilakukan Mus’ab bin umair seorang pemuda tampan nan kaya, meniupkan nafas terakhirnya di bawah bendera Islam ketika sedang berperang. Belum sampaikah berita kepadamu Zait bin Tsabit yang meminta izin untuk ikut berjihad bersama Rasulullah, walau umurnya masih 13 tahun.
Pernahkah kau mendengar jeritan para wanita yang melihat anaknya tewas dibunuh didepannya sendiri. Seorang ayah yang melihat anaknya di masukan didalam oven sampai meninggal dunia. Mereka ingin meminta tolong. Namun pada siapa ? karena pemuda Islam hari ini sedang tertidur. Tertidur pulas. Pulas sekali hingga tak mendengar teriakan mereka.
Ternyata telinga kita telah tertutup. Mata kita telah terhijab. Tangan kita telah terbelengu. Kaki kita sulit untuk melangkah.
Wahai pemuda Islam bangunlaaahhh. Mereka memanggilmu. Singkirkan selimut itu, buang dan lempar kan sejauh-jauhnya. Tinggalkan kasur dan gulingmu walau sejenak. Berdiri dan Berlarilah. Tunjukan bahwa kita telah bangun untuk kembali. Kembali menjadi singa-singa padang pasir. Menjadi pedang-pedang Allah. Untuk mengangkat kembali bendera Islam yang hampir dikubur oleh musuh-musuh Islam hari ini.
Betapa sejarah telah mengajarkan kepada kita. Tentang bengisnya perang mereka.
Edisi : Jum'at, 6 Safar 1436 H / 28 November 2014
By : al - fa
0 komentar:
Posting Komentar