Ukhuwah?

Dimanakah letak ukhuwah?
Apakah ketika kita sedih maka ada saudara-saudara disamping kita setiap saat?
Apakah ketika kita gundah maka ada saudara-saudara disekitar kita yang mampu untuk mengerti?
apakah ketika kita menangis maka ada saudara-saudara disekitar kita yang akan hapus lara itu?

Ya, ukhuwah memang menawarkan hal itu
Ya, ukhuwah memang menjanjikan hal tersebut
Tapi apakah kita akan menjadi lemah ketika hal tersebut ternyata tak seindah impian?
Tapi apakah kita akan menjadi lelah dan larut dalam kesedihan berkepanjangan?
Tapi apakah kita akan menuntut orang lain untuk tunaikan kewajiban?
Tapi apakah kita akan kalah dalam keterbatasan?
setiap kita pasti pernah merasakan lemah
Setiap kita pasti pernah merasakan gundah
setiap kita pasti pernah merasakan sedih
ukhuwah memang cara ampuh untuk bantu percepat kesembuhan semua itu
Tapi..
Jangan,
jangan berharap kasih
jangan berharap pengertian
jangan berharap perhatian
jangan berharap kemudahan
jangan mengharapkan semua itu pada manusia dengan dalih persaudaraan
berharap kepada manusia hanya akan membuat kita kecewa..
Mungkin itu adalah ujian dari-Nya
agar kita tak lagi menuhankan selain Ia

bahwa mungkin kita terlalu bersandar kepada manusia dan melupakan
bahwa Ia lah yang menggenggam seluruh jiwa
yang mengikatkan semua hati-hati kita

Mintalah petunjuk dari-Nya tentang ukhuwah..
dan niscaya engkau akan mendapatkannya..
“dan Dia(Allah) yang mempersatukan hati(orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua(kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana” (Al-Anfaal: 63)
Ia adalah tentang hati-hati yang terikat
tentang do’a-do’a yang rumit kait mengait
Ia rumit, namun nyata dalam ungkapan sederhana
Ia rumit karena ia adalah iman yang merupa makna
Dari Hudzaifah.org, dalam surat Al Hujurat (QS 49) Allah SWT memaparkan 7 kiat bagi kita untuk menangkal virus-virus ukhuwwah yang bisa menghancurkan shaf ukhuwwah yang telah dibina:
1. Tabayyun
mencari kejelasan informasi dan mencari bukti kebenaran informasi yang diterima (QS 49:6)
2. ‘Adamus Sukhriyyah
tidak memperolok-olokkan orang atau kelompok lain(QS. 49:11)
3. ‘Adamul Lamz
tidak mencela orang lain  (QS. 18:28)
4. Tarkut Tanabuz
meninggalkan panggilan dengan sebutan-sebutan yang tidak baik terhadap sesama muslim (QS 49:11)
5. Ijtinabu Katsirin minadzdzan
Pada dasarnya seorang muslim harus berbaik sangka terhadap sesamanya, kecuali jika ada bukti yang jelas tentang kesalahan tersebut (QS 49:12)
6. Adamut Tajassus
tidak mencari-cari kesalahan dan aurat orang lain (QS 49:12)
7. Ijtinabul Ghibah
Ghibah sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW adalah menceritakan keburukan dan kejelekan orang lain. Ketika seseorang menceritakan kejelekan orang lain, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, jika yang diceritakannya benar-benar terjadi maka itulah ghibah. Kedua, jika yang diceritakannya itu tidak terjadi berarti ia telah memfitnah orang lain. Begitu besarnya dosa ghibah, sampai Allah SWT menyamakan orang yang melakukannya dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri
Karena pada dasarnya give and give.. Ketika ita merasakan kecewa dengan kesendirian, tanyalah kembali kepada hati.. Apa yang sudah kamu berikan sehingga layak untuk mendapatkan??
Saudara kita bukan ahli pembaca pikiran orang lain, jika memang membutuhkan sesuatu, maka beritahulah..
Karena sulit menemukan yang seperti Imam Syafi’i di masa kini.. yang menangis ketika ada saudaranya yang meminta bantuan.. yang beliau berkata “tidak seharusnya saudaraku meminta langsung padaku, padahal nampak jelas dari matanya membutuhkan bantuanku”

https://aisyahkecil.wordpress.com/2009/10/27/mencari-ukhuwah/

Share on Google Plus

About Be Happy Fisabilillah

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar