Ketika kaum muslimin mengalami intimidasi, kesulitan, dan duka meninggalkan kampung halaman mereka di Mekkah. Meninggalkan harta dan keluarga di sana. Rasulullah Muhammad SAW merencanakan penyergapan kafilah Quraisy. Hal yang dilakukan Rasulullah bukan aksi tapi merupakan respon dari permusuhan yang kaum Quraisy lakukan selama ini. Para sahabat Muhajirin dan Anshar pun berkumpul dan mempersiapkan diri melakukan rencana tersebut.
Namun rencana dan persiapan matang bukanlah sesuatu yang pasti terjadi. Manusia sekelas Rasulullah Muhammad SAW pun hanya mampu merencanakan, namun Allah SWT melakukan apa yang Dia kehendaki. Rencana Penyergapan yang digagas Rasulullah Muhammad SAW gagal. Kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb berhasil melarikan diri. Malah Kaum Quraisy berbalik melakukan persiapan matang untuk berperang melawan kaum muslimin. Mereka hendak memberi pelajaran kelompok kecil kaum muslimin agar orang-orang se-Jazirah Arab jangan pernah meremehkan Kaum Quraisy. Abu Jahal yang mengatakan demikian.
Rasululullah Muhammad SAW bersama para sahabatnya keluar dari Madinah pada tanggal 12 Ramadhan bertepatan 2 H. Beliau Rasulullah Muhammad SAW tidak mewajibkan setiap kaum muslimin untuk ambil bagian menuju Badar. Karena keberangkatan ini hanya bertujuan menyergap kafilah Kaum Quraisy bukan untuk melakukan perang. Hanya untuk menghadang kafilah Kaum Quraisy yang membawa 1000 onta, 50.000 dinar emas, dan hanya dijaga sekitar 40 orang. Tentu saja hal ini sebagai balasan dari perbuatan Kaum Quraisy yang telah merampas harta mereka selama di Mekkah. Namun sayang, rencana ini berhasil diketahui Abu Sufyan bin Harb. Ia pun mengubah rute kafilahnya.
Mengetahui pergerakan persiapan Kaum Muslimin dari Madinah, Kaum Quraisy segera menyiapkan pasukan besar untuk berperang melawan kaum muslimin. Mereka membawa 1300 pasukan. 600 orang di antaranya pasukan memakai baju besi. Dan 100 orang di antaranya pasukan penunggang kuda. Mereka juga membawa onta dalam jumlah yang banyak. Sementara kaum mukminin hanya berjumlah 314 orang. Ada yang mengatakan 319 orang. 83 orang di antaranya merupakan kaum Muhajirin.
Rasulullah Muhammad SAW duduk khusyuk bermunajat kepada Rabbnya. Memohon pertolongan kepada Maha Penolong. Beliau ﷺ berdoa:
اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِيْ اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ
“Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini.” (Hadits Riwayat Imam Muslim no 1763).
Dalam riwayat lain disebutjan
للّهُمّ هَذِهِ قُرَيْشٌ قَدْ أَقْبَلَتْ بِخُيَلَائِهَا وَفَخْرِهَا ، تُحَادّك وَتُكَذّبُ رَسُولَك ، اللّهُمّ فَنَصْرَك الّذِي وَعَدْتنِي ، اللّهُالْغَدَاةَ مّ أَحِنْهُمْ
“Ya Allah, Inilah kaum Quraisy. Mereka datang dengan segala kesombongan dan kebanggaan mereka. Mereka menantang-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, kurniakan kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, binasakanlah mereka pada pagi ini.” (Sirah Ibnu Hisyam: 3/164).
Sampai-sampai rida’ Rasululullah Muhammad SAW terjatuh dari pundaknya karena begitu tingginya beliau mengangkat tangannya ke arah langit. Allahu Akbar!! Melihat keadaan demikian, Sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq merasa tak sampai hati. Ia taruh kembali rida’ Rasulullah Muhammad SAW di atas pundaknya dan mendekapkannya. Kemudian Abu Ash Shiddiq berkata, “Wahai Nabi Allah, munajatmu kepada Rabbmu telah mencukupi. Dia pasti memenuhi apa yang Dia janjikan kepadamu”. Rasulullah Muhammad SAW pun keluar dari tendanya, kemudian membacakan firman Allah SWT yang berbunyi:
سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ
“Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” (QS:Al-Qamar | Ayat: 45).
Perang Badar yang merupakan perang besar pertama ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin. 70 orang kaum musyrikin tewas di medan Perang Badar. Di antara mereka adalah tokoh-tokoh KaumQuraisy. Antara Lain: Abu Jahal, Syaibah bin Rabiah Utbah bin Rabiah, Umayyah bin Khalaf, al-Ash bin Hisyam bin al-Mughirah. Dari pihak kaum mukminin, 14 orang syahid. 6 orang kaum Muhajirin. Dan 8 orang kaum Anshar. Perang ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H (ar-Rahiq al-Makhtum oleh al-Mubarakfury, Hal: 197-201).
Kemenangan dalam perang Badar ini benar-benar berdampak positif terhadap kaum mukminin. Ini merupakan ‘anugrah’ dari Allah SWT atas kesabaran orang-orang yang beriman. Orang-orang Arab pun segan terhadap Kaum Muslimin di Madinah. Sebagaimana juga orang-orang Kaum Quraisy tidak lagi meremehkan kaum muslimin dan terus-menerus menganggap mereka lemah.
Source : islamstory.com
0 komentar:
Posting Komentar